Sekaligus ruang untuk saling mengingatkan tentang bahaya judi daring. Para pejudi pada akhirnya sadar bahwa berjudi menjadi bentuk kecanduan yang sulit mereka atasi. Di ruang cakap-cakap virtual, seperti Whatsapp (WA), mereka membentuk semacam ”support group”, salah satunya grup WA bertajuk ”Hijrah Community”.
Unfinished Game
Polisi mengamankan 4 pelaku pengelola situs judi online (judol) di Pangandaran. Dua dari keempat tersangka merupakan anak yang berhadapan dengan hukum (ABH). Akan tetapi, uang ini tidak tahan lama karena selain untuk membayar cicilan pinjol, dia juga butuh modal untuk tetap beraksi di berbagai situs judi. Jika umumnya pekerja di belakang situs judi daring tidak bermain dan bisa berhenti sepenuhnya, lain cerita dengan Oni (28). Oni tidak hanya bekerja di situs judi daring, tetapi sekaligus slot 1000 bermain, bahkan membuatnya sempat terjerat pinjaman daring. Setelah terpuruk pun, hingga sekarang ia juga masih terus bermain.
Video
- Sanksi terhadap bandar, kata Bambang, tak cukup hanya kurungan fisik.
- Seiring dengan kemajuan teknologi dan penetrasi internet yang semakin masif, judi online telah menjadi sebuah tren negatif yang tidak dapat dihindari masyarakat.
- Menurutnya, situs judi luar negeri merupakan perusahaan resmi.
- Mujianto mengungkap dalam kasus ini, otak pembuat situs itu salah satunya merupakan ABH yang masih duduk di bangku SMA dan satu temannya sudah tidak sekolah.
- Jauh lebih buruk dari pikiran untuk berbuat kriminal.
“Ibaratnya, ini masih sekadar tabuhan genderang, sementara perangnya belum tampak,” katanya. Pemerintah fokus mengejar dan menghukum pejudi online. Mujianto mengungkap dalam kasus ini, otak pembuat situs itu salah satunya merupakan ABH yang masih duduk di bangku SMA dan satu temannya sudah tidak sekolah. Sementara dua pelaku lainnya merupakan orang dewasa. Uang deposit minimal untuk judi yang bertarif murah meraup pasar pejudi kalangan bawah yang berujung menghancurkan hidup mereka.
UIN Banten Jalin Kerja Sama dengan Kedutaan Besar Filipina
Pengelola judi online ini telah beroperasi sejak Februari hingga November dengan penghasilan mencapai Rp 60 juta. “Kedua pelaku anak di bawah umur dan dua orang pelaku sudah dewasa,” katanya. Adapun modus para pelaku yakni membuat 2 website slot dengan nama yang berbeda. Ia mengatakan dua dari empat orang pelaku merupakan pelajar yang masih sekolah SMA wilayah Kabupaten Pangandaran. Mereka masih mengirim konten-konten yang dilarang itu.
Sebelum menjadi seperti sekarang, ia sempat berjualan kaus kaki hingga jadi kurir ekspedisi. Citra ustaz yang kini fokus berdakwah soal buruknya perjudian melekat pada sosok Dennis. Itu membuatnya kerap dicolek dan diancam ”rekan lama”. Akan tetapi, itu tidak membuatnya gentar karena, baginya, mereka juga sebenarnya ingin berhenti. Pakar hukum Pidana dari Universitas Trisakti, Abdul Fickar Hadjar, sepakat dengan Bambang. Menurut dia, selama ini kebanyakan kasus perjudian hanya selesai di tahap penyidikan di kepolisian.